Wednesday, November 21, 2007

Anda Harus Tahu Kapan Harus Bersikap Tegas

"BRAK!!", suara meja digebrak oleh seseorang, saya kaget dan keep silent.

Kemarin pagi saya berada di kantor salah satu klien. Kala itu, saya sedang setup new computer into network. Kebetulan letak komputer cukup dekat dari ruang meeting kantor. Ketika saya menghadap berlawanan arah ruang meeting tiba-tiba suara nyaring di atas terdengar dari belakang saya beserta kemarahan bertubi-tubi. Tak lama kemudian, saya pun menyadari apa yang sesungguhnya terjadi.

Lama kemudian, klien saya meninggalkan ruangan meeting dan saya sempat menyapanya. Tampaknya ia terburu-buru. Selepas kepergiannya, suasana shock masih terasa di gedung itu. Sempat dilema juga sebagai pihak ketiga karena harus maintain hubungan baik terhadap klien dan juga terhadap staf-nya.

Ya, saya setuju dengan apa yang dilakukan klien saya. Bawahan kadang kala memang perlu disikapi dengan tegas, terutama jika anda sudah punya cukup alasan untuk bertindak.


Beberapa pelajaran yang dapat dipetik, marahlah dengan:

Alasan tepat. Bawahan anda memiliki rasionalitas dan perasaan. Jika kemarahan anda tidak mampu menyerang rasionalitasnya, maka ia berasumsi anda menyerang perasaannya. Untuk menyerang rasionalitas, berikan alasan yang masuk akal baginya.

Sasaran tepat. Jangan marah kepada orang yang salah. Tidak ada satupun orang yang suka dikambinghitamkan.

Emosi yang cepat menghilang dan tanpa dendam. Dalam suatu hubungan, emosi yang berlarut-larut dapat menyebabkan konflik yang tak berkesudahan.


Last word, I hope my client could re-maintain relationship with the staff.

No comments: